Kamis, 02 Juli 2009

IC Timer 555











Kalau ditanya apa komponen elektronika yang paling popular dan serba guna, maka jawabnya adalah IC timer 555. IC timer jenis ini sudah dikenal dan masih populer sampai saat ini sejak puluhan tahun yang lalu. Tepatnya IC 555 pertama kali dibuat oleh Signetics Corporation pada tahun 1971. IC timer 555 memberi solusi praktis dan relatif murah untuk berbagai aplikasi elektronik yang berkenaan dengan pewaktuan (timing). Terutama dua aplikasinya yang paling populer adalah rangkaian pewaktu monostable dan osilator astable. Jeroan utama komponen ini terdiri dari komparator dan flip-flop yang direalisasikan dengan banyak transistor.

Dari dulu hingga sekarang, prinsip kerja komponen IC 555 tidak berubah namun masing-masing pabrikan membuatnya dengan desain IC dan teknologi yang berbeda-beda. Hampir semua pabrikan membuat komponen jenis ini, walaupun dengan nama yang berbeda-beda. Misalnya National Semiconductor menyebutnya dengan LM555, Philips dan Texas Instrument menamakannya SE/NE555. Motorola / ON-Semi mendesainnya dengan transistor CMOS sehingga komsusi powernya cukup kecil dan menamakannya MC1455. Philips dan Maxim membuat versi CMOS-nya dengan nama ICM7555. Walaupun namanya berbeda-beda, tetapi fungsi dan pin diagramnya saling kompatibel satu dengan yang lainnya (functional and pin-to-pin compatible). Hanya saja ada beberapa karakteristik spesifik yang berbeda misalnya konsumsi daya, frekuensi maksimum dan sebagainya. Spesifikasi lebih detail biasanya dicantumkan pada datasheet masing-masing pabrikan. Dulu pertama kali casing dibuat dengan 8 pin T-package (tabular dari kaleng mirip transistor), namun sekarang lebih umum dengan kemasan IC DIP 8 pin.

IC ini didesain sedemikian rupa sehingga hanya memerlukan sedikit komponen luar untuk bekerja. Diantaranya yang utama adalah resistor dan kapasitor luar (eksternal). IC ini memang bekerja dengan memanfaatkan prinsip pengisian (charging) dan pengosongan (discharging) dari kapasitor melalui resistor luar tersebut. Untuk menjelaskan prinsip kerjanya, coba perhatikan diagram gambar IC 555 dengan resistor dan kapasitor luar berikut ini. Rangkaian ini tidak lain adalah sebuah rangkaian pewaktu (timer).

Osilator dan pewaktu adalah adalah blok-blok bagunan penting bagi elektronik hingga dapat diperoleh IC menrut keperluannya. Salah satu yang paling disukai adalah pewaktu NE555 yang dapat beroperasi sebagai astabil (osilator) atau monostabil (pembangkit denyut).

Alat reproduksi pada Angiospermae

ALAT REPRODUKSI PADA GYMNOSPERMAE

Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.

Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi.

a. Ovulum dan gametotif betina

Ovum telanjang dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang disebut nuselus atau megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk mengaspora yang diploid.

Pada gymnospermae hanya terdapat satu integument yang terdiri dari 3 lapisan sel yaitu:

1). Sarkotesta : Lapisam luar yang merupakan lapisan berdaging.

2). Skierotesta: Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel berdinding tebal).

3). Sarkotesta dalam : Susunanya sama seperti lapisan terluar.

b. Mikrosfora dan gametofit jantan

Mikropora atau butir polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta ornamentasi dindingnya bervariasi. Gametofit jntan endosporik pertumbuhannya sebagian didalam mikrosporangium dan sebagian didalam ruang serbuk sari pada ovulum.

Pada golongan Cycadophyta mukrogametofit mempunyai sel protalus jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau sel tangkaiyang diikuti oleh sel tubuh (sel spermatogen). Sel tubuh membelah menjadi 2 sel gamet yang berflagel banyak.

c. Polinasi dan pembuahan

Polinasi pada Gymnoispermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan gametofit yang endosporik pada mikrofil. Pada Coniferae dan Gymnospermae yang lain polen yang endosporik langsung mengadakan kontak dengan nuselus. Sperma kemudian berenang menuju keleher arkegonium dan salah satu dari sperma mengadakan fusi dengan telur membentuk zigot yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya priode inti bebas kemusdian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoskopik poliembrioni merupakan keadaanm yang umum terjadi pada Gymnospermae.

PERBANDINGHAN ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA ANGIOSPERMAE, GYMNOSPERMAE, PAKU FDAN LUMUT

a. Angiospermae

Pada Angiospermae, waktu tumbuhan berbunga dihasilkan mikrospora dan megaspore. Mikropora berkembang menjadi gametofit jantan yang memancar sebagai serbuk sari, sedangkan maegaspora berkembang menjadi gametofit betina yang merupakan kantung embrio yang tetap berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji.

b. Gymnospermae

Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji dimana spermae bakal biji tidak dilindungi oleh dinding ovarium sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka. Megaspora tetap erada dalam bakal biji, megasporangium dilindungi oleh beberapa integument, kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil disebut mikrofil.

c. Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dapat bersifat heterospor atau homosapor. Gametotif dan sporofit hidup bebas. Alatreproduksi mungkimn terdapat pada satu talus yang sama(homothallic) atau terdapat pada talus yang berbeda (heterotallic). Alat kelamin berupa anteridium da arkegonium. Tumbuhan paku tidak berkembang secara seksual atau aseksual tetapi dengan spora.

d. Tumbuhan Lumut

Perbedaan yang mencolok antara tumbuhan paku dengan lumut yaitu pada lumut fase gametotif hidup lebih lama, sedang safrofit hidup menumpang pada gametofit. Sporofit berupa kapsu;l spora, dengan tangkai panjang atau pendek, tan[pa daun atau cabang. Gametofit pada lumut ada yang berdaun (lumut daun) dan berupa tallus yang pipih (lumut hati) danperkembangbiakan dapat secara seksual atau aseksual.

1. Alat reproduksi pada Angiospermae

Alat reproduksinya terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk sari yang nantinya akan menghasilkan gamet jantan. Sedangkan vsel telur yang merupakan gamet betina terdapat didalam bakal biji.

1.a. Sporogenesis dan mikrogametogenesis

1. Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis

a). Mikrosporogenesis

Benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamon). Kepala sari merupakan organ yang sangat penting karena di dalamnya terdapat mikrosporangia. Yang merupakan tempat berkembangnya gametofit jantan. Pada umumnya suatu antera trdiri dari 2 ruang sari (teka) dan masing-masing memiliki dua ruang lokuli. Lokuli berisi mikrospora disebut sporangium.

Pada awal kepala sari muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa epidermis) tersusun dari jarigan prenkimatis yang homogeny. Sebelum sel-sel induyk mikrospora menjadi mikrospora maka sel-sel ini akan mengalami pembelahan meosis. Pada pembelahan meosis I menghasilkan dua sel, dan [ada pembelahan ini terjadi reduksi jumlah kromosom yaitu terdiri dari 2n kromosom menjadi n kromosom untuk masing-masing sel yang dihasilkan yaiut butir polen.

b). Mikrogametogenesis

Mikrospora merupakan awal perkembangan gametofit jantan. Selama Gametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetative dan inti generative, yang tidak sama besar. Sel vegetative lebih besar dari sel generative. Inti sel generative membelah secara mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma.

Setelah pembelahan mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan, organel sel bertambah jumlah dan ukurannya, Vakuola makin lama menghilang. Sel generative bentuknya speris, setelah lepas dari dinding sel.

2. Megasporogenesis dan Megagametogenesis

a). Megasporogenesis

Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyaimegasporofil (daun buah) yang berkembang ke dalam suatu pistilium. Pistilium biasanya mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian, Yaitu :

1. Bagian basal menggelembung disebut ovarium (bakal buah)

2. Bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai putik)

3. Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik)

Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri dari nuselus, integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa digolongkan ke dalam 5 tipe tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan :

1. Orthotropus : Mikrofil menghadap ke atas terletak segaris dengan hilus

2. Anatropus : Mikropil duahilus letaknyta sangat berdekatan

3. Kampilotropus : Bakal biji berbentuk kurva

4. Hemiantropus : Apabila nuselus dan integument terletak kurang lebih disudut funikulus

5. Afitropus : Bakal biji berbentuk seperti sepatu kuda

b). Megagametogenesis

Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral yang besar dengan dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan satu sel telur serta di bagian khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan kantong embrio dimulai dengan memanjangnya inti megaspore yang berfungsi.

1.b. Penyerbukan (poinasi)

Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji tertutup, atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka. Sedangkan pembuahan adalah terjadinya persatuan atau peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma didalam kantung lembaga.

1.c. Pembuahan

Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh disebelah dalam ruang ovarium, dan jauh dari stigma. Pada Angiospermae butir polen tertimbun pada stigma. Sel-sel stigma mengeluarkan cairan yang seperti lendir disebut eksulat. Pada umumnya hanya ada satu tabung polen pada butiran polen yang disebut monosifonous.

Setelah tabung polen tumbuh, tabung polen tersebut akan melalui papilla stigma dan menembus jaringan stillus. Stillus dibagi menjadi 3 tipe yaitu :

1. Terbuka

2. Setengah tertutp

3. Tertutup

Setelah tabung polen sampai pada bagian atas ovarium kemudian masuk kedalam gametofit betina. Berdasarkan cara masuknya tabung polen kedalam ovulum ada 3 macam pembuahan yaitu :

a). Porogami : Tabung polen masuk melalui mikropil

b). Khalasogami : Bulu masuk melalui Khalaza

c). Mesogami : Bulu masuk melalui funikulus

1.d. Embriogenesis

Telur yang sudah dibuahi disebut zigot, ini merupakan sel tunggal yang bersifat diploid. Pembelahan zigot yang pertama [ada kebanyakan Angiospermae adalah dengan dinding melintang, sehingga menghasilkan proembrio 2 sel. Dari proembrio sel ini :

a). Sel bagian atas disebut sel terminal (sel apikal), merupakan sel yang jauh dari mikrofil.

b). Sel bagian bwah disebut sel bawah, merupakan sel yang letaknya dekat dengan mikropil.

Pembelahan zigot dengan dinding tegak lurus atau miring adalah jarang. Perkembangan awal proembrio pada monokotil dan dikotil adalah sams sampai stadium aktant (8 sel).

Minggu, 28 Juni 2009

Tips&Trik 2 Hari Mendapatkan Hati Si Dia

Jika anda seorang laki-laki/wanita yang normal maka saya bisa pastikan bahwa ada salah satu atau beberapa dari lawan jenis anda yang anda cintai. Namun jika anda tidak normal maka tidak menutup kemungkinan anda akan suka dengan sejenis anda.

Disini saya mempunyai cara ampuh, jitu, dan simpel yang apabila anda benar-benar cinta kepadanya dan mau bekerja keras untuk mendapatkan hatinya, baik anda seorang yang normal maupun yang tidak, maka anda bisa mendapatkannya (si dia) dengan waktu hanya 2 hari sejak pandangan pertama anda. Hal-hal yang perlu anda lakukan adalah:
  • Hari-1 : Cari tahu siapa namanya dan berapa nomor telepon/hpnya... Di hari yang bersamaan telepon dia sebagai suatu langkah awal untuk lebih mengenal dan memahami tentang si dia
  • Hari-2 : Ajak dia ketemuan di suatu tempat dimana tempat itu bisa membuat hatinya memjadi lebih tentram, damai, dan sejahtera... Jangan biarkan dia menunggu, segera utarakan perasaan anda.... SIMPELKAN????
Semoga tips&trik ini bisa membantu anda apalagi bagi anda-anda yang sangat susah mencari pacar...

Jika anda berhasil jangan lupa kabari saya ya...!!!! (mohon maaf tidak ada jaminan jika anda ditolak)...

Selamat Mencoba........

Sabtu, 27 Juni 2009

Jamur Agaricus Blazei Murril (ABM)








PENGENALAN

Agaricus blazei Murril (ABM) adalah jamur yang masih keluarga dekat dengan jamur Shitake (Lentinus edodes) yakni sama dalam satu Family Agaricaceae dengan klasifikasidan sistematika sebagai berikut :

Devisi

:

Thallophyta

Sub Devisi

:

Eumycetes (jamur sejati)

Kelas

:

Basidiomycetes

Sub Kelas

:

Holobasidiomycetes

Ordo

:

Agaricales

Familia

:

Agaricaceae

Genus

:

Agaricus

Species

:

Agaricus blazei Murril


Agaricus blazei Murril (ABM) berasal dari sebuah kota yang bernama Piedade, Saupaulo, Brazil. Dimana disebut dengan nama Cogumello Do Sol atau Cogumello de deus, juga disebut dengan Himematsutake di jepang. Dengan kondisi iklim suhu 35° C pada siang hari dan 20-25°C pada malam hari dengan kelembaban 80%. Jamur ABM sangat terpengaruh oleh kondisi iklim lingkungan yang ekstrim . Jamur ABM hanya tumbuh secara alami pada bulan Oktober dan April dan sangat sulit untuk tumbuh secara alami sehingga sangat sulit ditemukan dialam. Secara normal ukuran jamur ABM kira-kira tinggi 10-15 cm dengan lebar tudung 7-10 cm. Jamur ABM menghendaki suhu yang lebih rendah dengan sinar matahari tidak langsung yang sangat sedikit.

Perbandingan Berat dan volume sangat penting dimana dalam setiap 12 Kg jamur ABM segar hanya mampu menghasilkan 1 Kg jamur ABM kering, dan ini bisa menjadi lebih sedikit setelah diadakan sortasi atau seleksi produk.

Jamur ABM dapat tumbuh pada kondisi yang hanya benar-benar tepat, sehingga menyebabkan produksi sangat tidak stabil sehingga hanya mampu untuk memenuhi konsumsi di wilayah local Piedad saja. Meskipun import ke Jepang sangat sulit, namun setelah beberapa tahun kemudian Jepang berusaha untuk memproduksi secara besar dalam kondisi yang terkontrol dalam ruang dan ini membuktikan sangat sulit dan tidak bisa menjamin produksi yang stabil. Walaupun kemudian pada tahun 1992 teknik Kyowa telah mencapai sukses pertama kali didunia untuk memproduksi secara besar-besaran dengan perusahaan yang ahli bioteknologi, sehingga mampu menyediakan suplai ABM untuk memenuhi kebutuhan makanan kesehatan.

Sekarang jamur ABM sudah dibudidayakan di Jepang, Brazil, Korea dan USA, juga di Indonesia yaitu di CV Agaricus Sido Makmur Sentosa yang ada di Malang. Jamur ABM yang kami (CV Agaricus Sido Makmur Sentosa ) produksi dibudidayakan secara benar-benar alami atau natural dan tanpa menggunakan bahan kimia atau aditiv sama sekali. 30 tahun lalu seorang Peneliti dari Amerika Serikat telah mencatat bahwa keberadaan penyakit didaerah Piedade sangat rendah, dan ditemukan karena adanya kebiasaan makan jamur ABM didaerah tersebut.

Kemudian seiring waktu jamur ini diperkenalkan ke Jepang. Dr Shoji Shibata, seorang Professor ahli dibidang farmasi dari Universitas Tokyo Fakultas Farmasi dan Dr Tetuo Ikegawa dari Pusat Kanker Nasional, melakukan penelitian pengaruh farmasi dari Jamur Agaricus. Hasil penelitian kemudian dipublikasikan pada Konvensi Umum Asosiasi Farmasi Jepang dan Asosiasi Kanker Jepang. Eksperimen dilakukan pada tikus mencit yang beragam dan menunjukkan bahwa polisakarid beta (β) D Glucan pada ABM sangat berpengaruh untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.
Dua macam senyawa polisakarid yang ada dalam jamur ABM ini adalah beta (β) 1,3 D Glucan dan beta (β) 1,6 D Glucan. Menurut hasil test yang dilakukan di Medical Departement of Tokyo University, National Cancer Center Laboratory and Tokyo College of pharmacy, kandungan senyawa tersebut pada ABM tertinggi dibandingkan kandungan pada jamur lain seperti Reishi, Maitake dan Shitake. Selain kedua senyawa polisakarid diatas jamur ABM juga mengadung senyawa lain seperti ergosterol, asam linoleat, asam palmitoreic yang sebaik dengan vitamin B6 dan B12.


Mitokondria

Mitokondria merupakan organel berbentuk lonjong seperti sosis yang berukuran antara 0,2 – 5 mikrometer. Mitokondria mempunyai membran ganda. Membran di dalamnya berlekuk-lekuk disebut kristae, banyak melekat enzim respirasi. Di mitokondria berlangsung siklus krebs yang menghasilkan elektron yang kemudian ditranspor melalui membran dalam dan menghasilkan ATP. Makin aktif suatu sel, makin banyak mitokondrianya. Jadi fungsi mitokondria adalah untuk respirasi aerob yang menghasilkan Atp. Oleh karena itu mitokondria disebut juga power house. Selain enzim respirasi, di dalam matriks mitokondria juga ditemukan DNA, RNA, dan ribosom. Ribosom di mitokondria dapat mensintesis protein tanpa dikendalikan oleh DNA Inti.

Mitokondria
Disebut juga “power house” of the cell. Sel meimliki ratusan/ribuan mitokondria bergantung pada keaktifan sel. Mitokondria terdiri dari 2 membran .
- Outer mitchondrial membran (protein lipid)
- Inner mitochondrial membran (cardiolipin)
Kristae menghasilkan permukaan yang lebih luas pada membran plasma bagian dalam.Membran dalam mitokondria banyak mengandung enzimm.